Adibah Noor - Teman
Berjalan jalan daku seorang diri
Tak terlihatkan rekah makin ku hampiri
Hilang daku dalam kedamaian
Jiwa penuh keceriaan
Oh Langkahku
Tersangkut di dalam rekah itu
Seolah menahan ku dari melangkah lagi
Dunia ini ku rasakan seolah terhenti
Ketika tubuh ini merebah dan jatuh ke bumi
Oh, berpusu manusia menghampiri (hai!)
melihat ku yang jatuh,mereka kenali
Tampilkan postingan dengan label adibah noor lirik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label adibah noor lirik. Tampilkan semua postingan
Jumat, 19 Agustus 2011
Adibah Noor - Sejujur Hatimu
Adibah Noor - Sejujur Hatimu
Kau ucapkan kata-kata yang tak ku duga
Bersungguh dirimu melamar hatiku
Oh baru semalam kau katakan sangsimu
Tiada pengganti dirinya buatmu
(korus)
Siapakah diriku yang benar buatmu
Seikhlas hatimu apa kau rasakan
Di wajah curiga berbicara
Hatiku bukan mainanmu
Ucaplah sejujur hatimu
Ku cukup beranikah ku nyatakan cinta
Apakah benar aku yang kau
Kau ucapkan kata-kata yang tak ku duga
Bersungguh dirimu melamar hatiku
Oh baru semalam kau katakan sangsimu
Tiada pengganti dirinya buatmu
(korus)
Siapakah diriku yang benar buatmu
Seikhlas hatimu apa kau rasakan
Di wajah curiga berbicara
Hatiku bukan mainanmu
Ucaplah sejujur hatimu
Ku cukup beranikah ku nyatakan cinta
Apakah benar aku yang kau
Kamis, 18 Agustus 2011
Adibah Noor - Terlalu Istimewa
Adibah Noor - Terlalu Istimewa
Ku tak tergambar wajahmu
Sinar mata itu
Lirik senyumanmu
Pesona yang membelai
Wajahmu bercahaya
Memberi bahagia
Tiap yang memandang
Hati jadi salju
(Korus)
Kau terlalu istimewa
Kasih dan sayangmu terpancar
Seikhlas tiada batasan
Terus membara
Terkilan rasa jiwa
Ingin ku lihat mu dewasa
Apa daya
Tuhan lebih menyayangimu
Ku pasti kau berbahagia
Ku tak tergambar wajahmu
Sinar mata itu
Lirik senyumanmu
Pesona yang membelai
Wajahmu bercahaya
Memberi bahagia
Tiap yang memandang
Hati jadi salju
(Korus)
Kau terlalu istimewa
Kasih dan sayangmu terpancar
Seikhlas tiada batasan
Terus membara
Terkilan rasa jiwa
Ingin ku lihat mu dewasa
Apa daya
Tuhan lebih menyayangimu
Ku pasti kau berbahagia
Adibah Noor - Hujan
Adibah Noor - Hujan
Mega mendung di angkasa
Hembusan bayu dingin terasa
Gerimis berderai di merata
Bagai mutiara
liriktube.blogspot.com
Rahmat dibawa bersama
Limpahannya meresap dijiwa
Adakala bahgia terasa
Meskipun duka nestapa
Tika hujan turun
Sayup mendayu lagu keroncong
Merdu irama dialun
Bersenandung
Hujan membasahi bumi
Melahirkan keluhuran budi
Mengeratkan perpaduan
Mega mendung di angkasa
Hembusan bayu dingin terasa
Gerimis berderai di merata
Bagai mutiara
liriktube.blogspot.com
Rahmat dibawa bersama
Limpahannya meresap dijiwa
Adakala bahgia terasa
Meskipun duka nestapa
Tika hujan turun
Sayup mendayu lagu keroncong
Merdu irama dialun
Bersenandung
Hujan membasahi bumi
Melahirkan keluhuran budi
Mengeratkan perpaduan
Adibah Noor - Siapa Dia
Adibah Noor - Siapa Dia
Mana dia
Siapa dia
Ini dia
Siapa dia
Siapa siapa itu
Memandang pada aku
Hatiku terharu
Teringat kau selalu
Siapa siapa itu yang memandang pada aku
Ah hati rasa terharu bimbang rasa selalu
Gelora dalam kalbu
Renungan dari mata mu meresap di jiwa aku
Pandai kau berlagak sungguh kau bijak
Rasa hati ku tergoda tertawan
Bila melihat wajah rupawan
Hati ku
Mana dia
Siapa dia
Ini dia
Siapa dia
Siapa siapa itu
Memandang pada aku
Hatiku terharu
Teringat kau selalu
Siapa siapa itu yang memandang pada aku
Ah hati rasa terharu bimbang rasa selalu
Gelora dalam kalbu
Renungan dari mata mu meresap di jiwa aku
Pandai kau berlagak sungguh kau bijak
Rasa hati ku tergoda tertawan
Bila melihat wajah rupawan
Hati ku
Adibah Noor - Sesalju Impian
Adibah Noor - Sesalju Impian
Sedinginnya salju di gengam
Belum berubah keinginan
Sesayupnya kutub selatan
Tak semudah mengalah
Kerana jiwa mu yang meronta
Korus
Bergema suaranya ternyata bergema
Merilah keperitan dalam kedinginan
Jauh mana diduga kan meraya
Takkan lupus sehingga ke garisan puncaknya ditawan
Sekalinya jatuh tersungkur
Tidak dibiar terkubur
Sekali pun kabur
Sedinginnya salju di gengam
Belum berubah keinginan
Sesayupnya kutub selatan
Tak semudah mengalah
Kerana jiwa mu yang meronta
Korus
Bergema suaranya ternyata bergema
Merilah keperitan dalam kedinginan
Jauh mana diduga kan meraya
Takkan lupus sehingga ke garisan puncaknya ditawan
Sekalinya jatuh tersungkur
Tidak dibiar terkubur
Sekali pun kabur
Langganan:
Postingan (Atom)